Kaligrafi merupakan karya seni 2 dimensi yang memiliki makna dan filsafat di dalam karakter hurufnya sehingga dalam islam sendiri berkaitan eratnya dengan ketauhidan, bisa dilihat dalam Al- quran yang menggunakan coretan2 dengan menggunakan huruf Arab. Jadi para penikmat seni kaligrafi maupun kalangan ulama' sebagian mengkaitkan dengan hal sepiritul khususnya dalam ketauhidan. 


source gambar: islamicspiritualism.blogspot.com

        Dalam buku Ekspresi Seni Kaligrafi karangan Aklaman disebutkan, bahwa perkembangan kaligrafi dalam Islam sejak awal menunjukkan keeratan dengan Alquran. Hal itu mengingat bahwa semangat kaligrafi juga merupakan semangat melestarikan Alquran. Bahkan, Al-quran ditulis dengan kaligrafi elok dengan ukiran emas, bahkan dengan ukiran-ukiran lainnya baik kayu atau kulit binatang.

            Hal ini menjadikan kaligrafi memiliki makna-makna yang sangat kompleks sebagaimana yang yang di sebut dan di tulis dalam naskah Attauhidi, seorang penulis besar zaman Abbasiyah.

Nilai-nilai tersebut di jelaskan di dalamnya diantaranya:

1.  kaligrafi dianggap sebagai refleksi kebijaksanaan dan kwalitas kesempurnaan manusia. Gaya dalam kaligrafi merupakan citra intelek yang bisa di aplikasikan dalam bentuk. Ini disebutkan Attauhidi dalam beberapa pernyataan yaitu:

Abbas berkata: tulisan tangan adalah lidah tangan. Gaya adalah indahnya intelek. Intelek adalah lidah bagi bagusnya kwalitas dan tindakan. Dalam bagusnya kwalitas dan tindakan adalah kesempurnaan manusia.

di sebutkan pula maqolalah seperti ini

Qalam adalah kebijaksanaan yang utama. Tulisan tangan adalah keutamaan qalam. Gagasan adalah karunia yang indah dan intelek, dan eloknya gaya adalah hiasan bagi seluruhnya itu.

2. kaligrafi juga dianggap sebagai intelek yang mana telah di sebutkan  beberapa kali seperti yang disebutkan Hisyam bin Al Ahkam:

Tulisan tangan adalah perhiasan yang ditampakkan oleh tangan dari emas murni intelek. Ia juga adalah kain sutera yang ditenun oleh qalam dengan benang kepiawaian.

Sementara itu seniman, Bisyr ibn Al Mu’tamir berkata:

Batin adalah tambang, intelek adalah mineral yang mulia, lidah adalah pekerja tambang, qalam adalah tukang emas, dan tulisan tangan adalah benda perhiasan yang telah jadi.

3. kaligrafi di pihak lain merupakan perpaduan antara pikiran dan perasaan, kwalitas intelek dan intuisi.

Abdul Dulaf Al’Ijli dalam pernyataanya pernah berkata:

Qalam adalah tukang emas perkataan. Ia mencairkan dan mengungkap isi hati, dan menampakkan batang-batang bagian tubuh di mana pikiran dan perasaan bermuara.

 An Namari dalam pernyataanyapun berkata,

Qalam dan hewan-hewan  beban bagi akal, kurir bagi fakultas-fakulas alamiah dan bagian tubuh yang utama di mana pikiran dan perasaan bermuara.

        Kaligrafi memiliki filsafat di dalamnya karena didalamnya yang di tulis biasannya mengunakan qalam ilahi atau beberapa ayat suci quran sehingga memiliki unsur sepiritula dan ketahuhidan. Beberapa tulisan arab merupakan bentuk perpaduan antara perasaan dan pikiran sehinggi memiliki kwalitas intelek dan intuisi.