Untuk dapat menghasilkan sebuah seni relief yang baik tentunya bagi seorang seniman harus mempunyai teknik di dalam membentuk sebuah seni relief. Teknik sendiri merupakan cara seniman memanipulasi sebuah bahan dengan alat tertentu. Teknik yang baik yaitu cara berkarya seni yang sesuai dengan sifat bahan dan peralatan yang digunakan. Menurut Sahman (1992:85) di dalam pengertiannya,  berdasarkan bahan yang dipergunakan didalam membuat seni relief atau patung, maka teknik pembuatan seni relief atau patung dapat dibedakan menjadi empat cara di antaranya:

1. Teknik Modeling

Berdasarkan referensi yang ada dalam seni relif dengan teknik medeling ini ada 2 penjelasan dari para pakar seni diantaranya:

  • menurut Bpk. Sahman (1992:85), mengatakan bahwa modeling, yaitu membentuk dengan menambahkan sedikit demi sedikit, sehingga menjadi bentuk seperti yang dikehendaki. Bahan yang dipergunakan yaitu bahan yang memiliki sifat elastis. Yang mana dimaksud adalah suatu teknik dalam membuat karya dengan memanfaatkan bahan plastis (plastic substance), seperti media tanah liat, plastisin. Jadi bentuk yang dikehendaki diperoleh dengan cara menambahkan bahan baru kepada bentuk yang sedang dalam proses pembuatan untuk menuju tahap penyelesaian. 
  • Menurut Bpk Sukaryono (1994:33) menjelaskan bahwasanya modeling yaitu jalan menempelkan bahannya sedikit demi sedekit sehingga menjadi bentuk seperti yang diinginkan. Bahan yang akan digunakan dalamm modeling ini berupa tanah liat, semen, gips, lilin, bubur kertas. Bahan ini juga bisa di gunakan dengan menggunakan teknik membutsir. Adapaun teknik membutsir ini merupakn  upaya membentuk dengan menggunakan bahan lunak sebagai mediumnya dan dalam proses membentukkannya menggunakan jari tangan pembutsir, dengan cara memijit-mijit bahan mediannya, menempel dan memotong sedikit-sedikit untuk memperoleh sebuah bentuk yang diinginkan. Dalam karya seni relief teknik modeling ini digunakan untuk memperoleh bentuk dengan cara aditif. Dalam keperluan modeling dan membentuk secara aditif, bahan yang akan di gunakann yaitu media tanah liat lebih responsif dari pada batu atau kayu dan perlengkapan yang digunakan  juga tidak banyak. Kelemahan membuat seni relief dengan teknik ini yaitu mudah retak atau pecah dan sifatnya tidak permanen. Supaya bisa permanen, seni relief tanah liat harus dibakar. Karena itu, tanah liat biasanya hanya dipakai untuk membuat model karya yang dibuat dengan bahan lain.

2. Teknik Carving

Teknik carving artinya memahat, yaitu mengurangi dari sedikit, bahan yang akan digarap sampai akhirnya bentuk yang di inginkan tercipta. Bahan yang digunakan merupakan bahan keras atau sebuah bahan yang dikeraskan tetapi rapuh, seperti macam-macam batu dan kayu. Proses carving berawal dari bungkahan batu dan kayu, yang akan dibuang bagian-bagiannya yang tidak esensial. Sehingga gagasan yang ada sebelumnya bisa dibebaskan dari bungkahan itu (Sahman, 1992:85). Menurut Bpk Sukaryono (1994:33) teknik pahatan (carving) yaitu membuang bagian demi bagian, sedikit demi sedikit dengan jalan memahat, dan ditinggalkan bagian yang berbentuk yang diinginkan. Bahan yang digunakan antara lain: batu, marmer, kayu, cadas. Dalam karya seni relief yaitu mengurangi sedikit demi sedikit bagian yang tidak diinginkan, sehingga menjadi bentuk seni relief yang diinginkan sesuai ide atau gagasan awalnya. teknik carving merupakan sebuah proses yang sulit, karena memerlukan gagasan atau konsepsi yang cukup matang didalam mengerjakannya. 

3. Teknik Casting

Teknik casting artinya mencetak, yaitu upaya mencetak adonan yang bersifat cair dengan menggunakan cetakan dalam menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya logam, perunggu dan lain sebagainya (Sahman, 1992:86). Lebih lanjut Sukaryono (1994:33) teknik cetak cor atau yaitu dengan cara membuat cetakannya terlebih dahulu. Bila cetakannya sudah jadi, barulah bahan yang berupa cairan itu dicor kedalam cetakan dan membiarkannya supaya membeku. Bahan yang akan digunakan: logam, semen, plastik, fiberglass, gips, dan lain-lain. Jadi dalam karya seni relief pada teknik cor atau tuang ini, bahan yang bisa digunakan adalah bahan yang bisa dicairkan pada tahapan akan dicor, kemudian mengeras setelah dituangkan ke dalam cetakan, dengan mengambil bentuk cetakan tersebut. Tahapan pertama membuat karya seni relief dengan teknik casting ini merupakan model membuat yang akan dibuat menggunakan bahan yang plastis seperti tanah liat, kemudian dari model yang sudah dibuat tersebut dibuat cetakan menggunakan bahan gip atau semen dengan cara menutup permukaan model yang telah dibuat tadi. Setelah mengeras model dari tanah liat diambil, dan dicetak dari gip atau semen yang siap diisi dengan bahan-bahan cair untuk digunakan dalam membuat sebuah seni relief yang sebenarnya. 

4. Teknik Constructing

Beberapa pakar ahli seni menjelaskan terkait teknik constructing ini diantaranya yaitu:

  • Bpk Sukaryono, 1994:33 menjelaskan terkait teknik constructing merupakan menyusun atau merakit sebuah komponen dari logam atau besi dengan menggunakan alat las sebagai penyambung.
  • Menurut Bpk. Sahman (1992:86), mengatakan bahwa constructing merupakan pembentukan dengan jalan menyusun, menggabungkan, merangkaikan. Sehingga memperoleh bentuk yang direncanakan dengan media perekat yang sesuai. Pada karya seni relief teknik constructing ini dapat dilakukan dengan cara menyusun atau menggabungkan potongan-potongan benda baik itu benda yang bersifat keras seperti besi dan kayu ataupun benda yang bersifat plastis seperti tanah liat. Kemudian menjadi suatu bentuk yang merupakan satu kesatuan dengan media perekat yang sesuai dengan sifat benda yang  digabungkan. 

       Berdasarkan keempat teknik yang di jelaskan di atas, yang sesuai untuk membuat seni relief yaitu teknik carving atau memahat, karena bahan yang digunakan adalah batu dan kayu. Selain itu, batu dan kayu mudah dibentuk dengan cara dipahat menggunakan alat ukir pahat atau tatah hampir sama model seni patung, relif kriya namun dari beberapa penjelasan yang ada di artikel ini bisa di pelajari satu persatu sehingga akan memahamkan kita terhadap ilmu seni.